Asal Ngoceh di Silaturahmi KAHMI, Anies Dapat Kecaman Pedas dari Presidium KAHMI

Perubahan konstitusi adalah hal biasa dalam tata kelola negara di Indonesia. Hal ini sudah sering dilakukan lembaga legislatif di Indonesia sejak dulu. Anehnya, Anies Baswedan tiba-tiba mempersoalkan munculnya gagasan perubahan konstitusi. Hal itu diungkap Anies dalam acara silaturahmi tokoh Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam di kawasan Ancol Jakarta. Seperti ini kutipan pernyataan Anies Baswedan. Pernyataan Anies Baswedan ini, akhirnya menimbulkan polemik panas. Masalahnya, juru Juru Bicara Anies Baswedan Hendri Satrio, menuduh seorang menko ingin merusak demokrasi.

Belakangan, pernyataan Anies yang main tuduh sembarangan itu, membuat marah para politisi nasional. Maklum saja, ulah Anies Baswedan dan Hendri Satrio dinilai ingin memanaskan suhu politik dan seolah sengaja mau menantang perang. Bahkan, tokoh Presidium KAHMI Ahmad Doli Kurnia, ikut mengecam pernyataan Anies karena dinilai bisa menimbulkan aneka macam gangguan. Karena itu, Ahmad Doli Kurnia mendesak Anies Baswedan segera melakukan klarifikasi.

Menurut Ahmad Doli Kurnia, jika Anies Baswedan tak segera melakukan klarifikasi soal menko yang mau mengubah konstitusi, dikhawatirkan akan munimbulkan polemik atau gangguan konflik. Pernyataan politis Anies yang kontroversial itu, juga bisa mengganggu pemulihan ekonomi pasca-pandemi. Doli menyebut, Indonesia saat ini membutuhkan energi besar untuk pemulihan ekonomi. Makanya, Anies harusnya menghindari munculnya potensi konflik atau potensi pertikaian.

Politisi PDI Perjuangan Deddy Sitorus, juga memberikan tanggapan pedas karena pernyataan Anies Baswedan dinilai sangat jahat. Masalahnya, Anies tak bisa membedakan mana yang mengancam demokrasi dengan mana yang jadi bagian dari demokrasi. Anehnya, Anies hanya diam saja ketika pendukungnya merusak demokrasi lewat politisasi ayat mayat hingga ada yang terang-terangan anti keragaman dan anti Pancasila.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama